Kamis, 24 Februari 2011

Petani Martubung Terpaksa Panen Dini, Gabah Hanya Dihargai Rp3400/Kg


LABUHAN  - Nasib buruh dan nelayan ternyata tak jauh beda dengan petani kerap dirundung kesusahan menyusul dilanda musim kering, petani di tangkahan Martubung terpaksa melakukan panen dini demi memenuhi kebutuhan hidup yang kian mendesak.

Kalangan petani di Kelurahan Tangkahan Martubung saat ditemui  Kamis (24/02/2011) menuturkan, terpaksa melakukan panen dini dari pada merugi apalagi selama menanam padi mereka telah mengeluarkan dana tak sedikit sekitar Rp5 juta dalam menggolah lahan tanaman padi seluas 10 rante.

"Kalau tak dilanda kekeringan mungkin sebulan lagi tanaman padi kami ini siap panen betul, tapi kini belum lagi masa penen kami buru-buru memanennya sekaligus menjualnya langsung ke kilang dihargai Rp3400/kgnya tapi kalau gabah padi itu kwalitas bagus bisa dihargai 3600/kgnya," ungkap Udin salah seorang petani disela sela kesibukkannya memanen padi.

Petani di Tangkahan Martubung itu juga menginformasikan, kemungkinan tahun depan mereka tak lagi bisa bercocok tanam kembali di lahan semula dikarenakan lahan yang biasanya mereka kelola selama ini akan diambil alih pihak Perumnas untuk pembangunan perumahan.

"Beginilah nasib petani miskin seperti kami ini mas, hanya bisa bercocok tanam untuk sekedar mencari makan serta memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya," kata petani penggarap di lahan Perumnas Martubung tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar