Rabu, 23 Februari 2011

Kinerja BLH Medan Dan Propinsi Dipertanyakan, Pencemaran sungai Deli Makin Memprihatinkan


LABUHAN DELI - Warga Medan Utara mempertanyakan kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup (Bapedalda) Sumut segera menangkap pelaku  pembuangan limbah cair pabrik di aliran Sungai Deli tanpa IPAL yang terus mengakibatkan sungai Deli tercemar.

Harapan itu disampaikan Ketua Koordinator DPP Asosiasi Swara Wartawan Demokrasi (ASWD) Roy Andre  Rabu (23/02/2011) usai Sosialisasi Dalam Rangka Menyabut Hari Air Dunia Yang Ke 19 Yang Jatuh pada tanggal 22 maret 2011 di Kelurahan belawan bahari kecamatan medan belawan.thema HAD tahun ini berjudul Air dan Urbanisasi ,mengatakan 
sekarang tinggal di kota-kota dan setiap kota populasi kedua tumbuh oleh 2 orang.Di Afrika dan Asia, penduduk perkotaan akan berlipat ganda antara tahun 2000 dan 2030. 141 juta perkotaan penghuni tidak memiliki akses ke air minum yang aman-. Satu dari empat warga kota, 794.000.000 total, hidup tanpa akses ke fasilitas sanitasi yang baik. Situasi di wilayah perkotaan mengarah ke air terkait penyakit seperti diare, malaria dan epidemi kolera. •
pertumbuhan penduduk perkotaan adalah situasi yang paling mendesak?
Urbanisasi paling pesat di negara-negara berkembang Di mana kota-kota memperoleh rata-rata 5 juta setiap warga bulan. Situasi ini yang paling mendesak di daerah kumuh, 828.000.000 penduduk perkotaan. Orang-orang ini tidak memiliki akses untuk aman air minum dan sanitasi dan rumah tidak stabil mereka rentan terhadap air dan lingkungan terkait bencana seperti banjir atau tanah longsor

(urban poor)miskin kota
yang paling terpengaruh Mereka sering tidak terhubung ke sistem penyediaan air perkotaan dan mengandalkan mahal penjual air swasta Contoh - di Accra, Ghana, bagi kaum miskin membayar hingga 12 kali lebih banyak untuk satu liter air dari tetangga mereka yang lebih kaya di  bagian lain kota. Sanitasi kenyataan bagi banyak orang miskin perkotaan: Tidak ada atau terbatasnya akses terhadap sanitasi (atau swasta kakus umum). Kenyataan sehari-hari untuk banyak di permukiman informal adalah untuk buang air besar di sebuah kantong ('terbang toilet'), limbah terbuka dan sampah di halaman belakang.
Air dan urbanisasi Tantangan utama
Setengah dari manusia sekarang tinggal di kota dan, dalam dua dekade, hampir 60% dari populasi dunia akan penduduk kota. Urban pertumbuhan paling cepat di dunia berkembang, dimana kota-kota memperoleh rata-rata 5 juta penduduk setiap bulannya Di Afrika dan Asia, penduduk perkotaan akan berlipat ganda antara tahun 2000 dan 2030.
Kota-kota tumbuh karena: alami peningkatan penduduk perkotaan (50%), reklasifikasi wilayah pedesaan sebagai daerah perkotaan (25%) dan-ke-kota migrasi pedesaan.
pertumbuhan penduduk perkotaan menimbulkan tantangan belum pernah terjadi sebelumnya, di antaranya penyediaan air dan sanitasi telah menjadi yang paling mendesak dan menyakitkan terasa saat kurang. Kurangnya air minum yang aman dan hasil sanitasi di penyakit fecal-oral seperti seperti diare dan wabah malaria dan kolera.
141.000.000 penduduk perkotaan worldwide tidak memiliki akses dapat memperbaiki air minum-.
Satu dari empat warga kota, 794 juta total, hidup tanpa akses ke fasilitas sanitasi yang baik.
Penghuni kota paling menderita dari masalah-masalah yang miskin perkotaan. Mereka sering tinggal di daerah kumuh atau informal permukiman berikut pertumbuhan perkotaan yang cepat, kurang banyak layanan dasar seperti air minum yang aman, sanitasi yang memadai dan tahan lama perumahan Ironisnya, masyarakat miskin sering membayar jauh lebih banyak untuk satu liter air dari tetangga mereka yang kaya, karena mereka sering tidak akses ke sistem pasokan air dan bergantung pada penyediaan air dari penjual swasta.
 Menurutnya, semasa kecil dulu seingatnya air sungai deli masih bisa untuk mandi dan diminum namun sekarang jangan coba-coba karena air sungai Deli sudah kian kotor dan tercemar.Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Sumut (Bapedaldasu) harus bertindak tegas menindak pelaku pencemaran air sungai Deli yang hingga kini belum dilakukan.

Wakil ketua KNPI Belawan itu merasa prihatin, padahal setiap harinya limbah pabrik disepanjang Sungai Deli berton-ton jumlahnya dibuang pada waktu tenggah malam tanpa ada pengawasan serius dari instansi terkait dan terbukti hingga kini sungai deli masih dijadikan sejumlah pabrik di Medan ini seperti tong sampah tempat pembuangan limbah beracun.

"Kita merasa ironis aksi pencemaran lingkungan hidup ini bila dibiarkan sungai deli bernasib sama dengan nasib sungai parit busuk dimana airnya tak lagi bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat, bahkan setiap pukul 05.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB warna air sungai deli hitam pekat serta berbau busuk", ungkap Hamzah yang juga selaku seorang pengurus PMMU putra asli Young Panah Hijau Labuhan Deli tersebut.

Ia menduga, pabrik-pabrik yang ada di KIM juga membuang limbah ke sungai Deli yang biasanya pada waktu malam hari hingga pagi harinya sehingga pada waktu itu warga sama sekali tak bisa mengunakan air sungai deli untuk MCK, tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar