Sabtu, 26 Februari 2011

Gedung Megah Persempit Daerah Resapan Air, Pusat Kota Jambi Kini Rawan Banjir

KOTAJAMBI - Jika melewati Jembatan Makalam yang tampak hanya gedung tinggi Abadi Sweet Tower, sebuah arena permainan air untuk keluarga bergaya modern. Water Boom. Sungai Maram yang dulu menjadi daerah resapan air kini semakin terdesak oleh bangunan megah di sekitarnya. Pusat Kota Jambi itu kini menjadi rawan banjir. Musim penghujan yang sudah datang membuat warga khawatir banjir akan kembali terulang.
Seorang penduduk asli Kampung Sungai Asam Pasar Jambi, HM Salim (62), mengungkapkan, puluhan tahun silam Kampung Sungai Asam sudah ada. Sekarang penduduk asli kampung itu hanya tersisa 5 kepala keluarga (KK). Kampung itu hanya tinggal kenangan dan cerita, terkubur dan terinjak oleh gedung mewah.
Pantauan , kawasan tersebut merupakan daerah serapan air Sungai Batanghari. Jika meluap seperti beberapa belas tahun lalu, Sungai Maram tidak terganggu. Tapi kini bangunan megah ditambah water boom membuat lebar Sungai Maram cuma tersisa beberapa meter saja. Masyarakat di pinggiran Sungai Maram tidak mau berkomentar soal itu.
Selain itu, kawasan Taman Tanggo Rajo alias Ancol Jambi dulu juga merupakan daerah resapan air. Letaknya persis di pinggir Sungai Batanghari. Kawasan yang dulu terdapat pelabuhan bongkar-muat tersebut kini juga berdiri bangunan megah, World Trade Center (WTC) Batanghari, Hypermarket dan Hotel Wiltop. Semua bangunan itu mengurangi wilayah resapan air yang sangat berguna untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan datang.
Sekedar mengingatkan, setiap Sungai Batanghari mengalami peningkatan debit air dan meluap, yang paling pertama tergenang adalah kawasan parkir di Hypermarket. LSM Pakam Jambi mensinyalir hotel-hotel berbintang di Kota Jambi tidak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"Dari hasil investigasi kami, masih dipertanyakan apakah hotel-hotel di Kota Jambi memiliki IPAL, seperti Hotel Pundi Rezeki, Grand Hotel, Cosmo, Camar, Formosa, Wiltop, Harisman, dan Naga Prima. Kami melihat dari letak dan ruang tempat berdirinya bangunan," ujar aktivis LSM Pakam yang juga tergabung dalam Aliansi Pemerhati Pembangunan Jambi (APPJ), Fiet Haryadi, pada InfoJambi.com, belum lama ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar