Jumat, 18 Maret 2011

Targetkan Bangun 150 Km Jalan


|
JALAN-RUSAK.jpg

Kerusakan Jalan Lingkar di Kota Jambi sudah semakin parah
MUARA BULIAN, - Bupati Batanghari, Abdul Fattah mengatakan, keterbatasan dan kerusakan infrastruktur, terutama jalan dan jembatan di Kabupaten Batanghari ditenggarai sebagai penyebab rendahnya nilai tukar komoditas pertanian.  Biaya tinggi yang dikeluarkan  para pelaku bisnis untuk mengangkut hasil pertanian dari Batanghari membuat harga yang diterima petani menjadi lebih kecil.
 Abdul Fattah menyebutkan hal itu pada Pembukaan Musrenbang tingkat kabupaten yang dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Bupati Batanghari, Kamis (17/3). Dikatakannya, kerusakan infrastruktur jalan berdampak besar bagi perekonomian Batanghari terutama sektor perkebunan.
 Sebagian besar penduduk Batanghari bekerja disektor pertanian dan perkebunan. Kalau jalan yang dilalui saat mengangkut hasil panen mereka tidak bagus atau sudah rusak, harga dari komoditi yang dihasilkan oleh petani otomatis akan berkurang. Artinya ini mengganggu ekonomi kita,” kata bupati.
Ia menyebut untuk meningkatkan nilai tukar petani itu, maka perbaikan dan pembangunan infrastrukur menjadi hal yang mutlak, sebab petani tidak akan pernah mendapatkan harga yang bagus selama jalan di Batanghari masih rusak.  Kita harus segera perbaiki jalan yang ada sekarang dan membangun jalan di daerah- daerah produksi pertanian,” ujarnya.
Dalam tiga atau empat tahun kedepan, ia menargetkan bisa membangun jalan sepanjang 150 kilometer. Semua jalan itu berada di daerah-daerah yang menjadi sentra produksi perkebunan.  Saya targetkan minimal tahun 2014 sudah terbangun jalan sepanjang 150 kilometer,” ungkapnya.
Jalan yang dibangun itu, tambahnya, tidak boleh lagi seperti jalan yang dibangun selama ini, yang masih menggunakan aspal goreng dan lebarnya tidak sampai lima meter.  Semuanya harus aspal hotmix, agar mulus dan tahan lama. Lebarnya juga minimal lima meter,” jelasnya.
Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Fauzi Ansori mengatakan nilai tukar petani selama ini masih dibawah 100 persen, kecuali sub sektor peternakan. Hal itu menunjukkan petani sesungguhnya masih rugi. Untuk mencapai titik impas, nilai tukarnya adalah 100 persen.
Menurut Fauzi,  perhatian pada sektor pertanian dan sektor pendukung pertanian seperti infrastruktur jalan harus menjadi prioritas, karena berdasarkan data yang mereka punya, 60 persen penduduk Jambi bekerja pada sektor pertanian.  Petani butuh jalan yang bagus untuk menjual hasil panen,” ucapnya.
Kabupaten Batanghari, tambahn Fauzi, sesungguhnya kabupaten yang mempunyai kekayaan alam yang sangat besar. Seperti hasil curd palm oil (CPO), katanya, dari 1,5 juta ton  CPO yang dihasilkan di Provinsi Jambi tahun lalu, 30 persen diantaranya berasal dari panen kelapa sawit yang ada Batanghari.
 Namun daya saingnya akhirnya menjadi rendah karena infrastruktur yang kurang bagus. Jalan Provinsi yang masih bagus tinggal 27 persen, sedangkan yang rusak berat mencapai 42 persen. Kami sangat mendukung upaya bupati untuk membangun infrastruktur jalan, karena itu sudah menjadi kebutuhan untuk meningkatkan ekonomi kita,” sebutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar