Kamis, 03 Maret 2011

Air warga Perumahan Grand Kenali tidak layak dikonsumsi

Wali Kota Sidak ke Perumahan
Air yang digunakan dan dikonsumsi warga Perumahan Grand Kenali Mayang Kota baru, ternyata sangat berbahaya. Pasalnya, kekeruhan air enam kali lipat dari normal. Selain itu, kandungan besi dan zat organik dalam air juga sangat tinggi, sehingga bisa menyebabkan beberapa penyakit. Fakta itu diketahui setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi memeriksa air yang dikonsumsi warga di laboratorium PDAM Tirta Mayang, kemarin (1/3).
Wali Kota Jambi Bambang Priyanto usai meninjau lokasi sumber air yang digunakan dan dikonsumsi warga Perumahan Grand Kenali, kemarin, mengatakan, air yang disalurkan ke rumah warga tidak layak dikonsumsi, karena dapat menyebabkan penyakit kulit dan batu ginjal.
Menurutnya, hasil pemeriksaan laboratorium air yang disalurkan ke rumah warga memiliki kekeruhan enam kali lipat dari air normal. Yang normal kekeruhannya 5, sedangkan di Grand Kenali kekeruhannya 29,5. “Sangat keruh,” katanya.
Kandungan zat organik dan besi di dalam air juga sangat tinggi. Seharusnya kandungan besi yang normal adalah 0,5, namun di Grand Kenali mencapai 3,6. “Jika diminum bisa menyebabkan penyakit batu ginjal. Saya sangat prihatin. Saya juga sudah minta PDAM untuk mendrop air bersih kesini,” ujarnya, kemarin.
Eduarman, warga Perumahan Grand Kenali, Blok B, Nomor 18 mengatakan, warga telah menanggung akibat menggunakan air comberan yang disalurkan oleh pihak perumahan. Saat ini warga banyak yang menderita penyakit kulit. “Sekarang kami mandi pakai air galon. Kami minta kompensasi dari pihak perumahan,” katanya.
Terkait hal itu, wali kota akan segera memanggil pihak pengembang dan meminta pertanggungjawaban mereka. Selain itu, wali kota juga akan berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk mengambil langkah dalam menyikapi permasalahan warga Perumahan Grand Kenali.
Syaiful, Kepala Dinas PU Kota Jambi menambahkan pihaknya akan membangun sumur bor di Perumahan Grand Kenali. “Jika jumlah warga 117 KK, maka kita butuh sumur bor dengan kecepatan air 10 liter per detik. Semua akan kita bicarakan dalam rapat. Untuk sementara bantuan air dari PDAM yang diutamakan lebih dulu. Yang jelas kita akan berupaya secepat mungkin untuk memenuhi kebutuhan air warga Grand Kenali ini,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolsek Kotabaru Kompol Agung Wahyu N mengatakan, warga Perumahan Grand Kenali telah melaporkan pihak pengembang ke Polsek Kotabaru. Menurutnya, pihaknya telah memeriksa empat orang saksi dari pihak perumahan dan empat orang saksi dari warga. “Tersangka belum kita tetapkan dan laporan warga masih kita sidik dan sedang kita tindak lanjuti,” ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar