Kamis, 03 Maret 2011

Beruang Liar di Desa Kiram Belum Tertangkap

Beruang Madu Seekor beruang madu (Helarctos malayanus) bermain dalam kerangkeng di Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banda Aceh, Jumat, (24/7). Hingga kini petugas BKSDA telah mengamankan tiga ekor binatang mamalia yang dilindungi itu dari konflik satwa manusia. 
 
 
BANJARMASIN- Aktivitas warga Desa Kiram di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, yang sebelumnya terganggu oleh serangan hewan yang diduga jenis beruang madu, saat ini sudah kembali normal. Warga sudah berani menyadap di kebun sendirian.
Kepala Desa Kiram, Abdul Salim, Selasa (1/3/2011) mengatakan, warga sudah beraktivitas seperti biasa. Sebelumnya, mereka sempat menyadap karet secara bersama-sama untuk menghindari serangan binatang buas tersebut.
Beruang yang telah melukai empat warga itu hingga kini belum tertangkap. Hanya saja kekhawatiran masih ada, meski aktivitas penyadapan karet sendiri sudah normal. "Jejak-jejak binatang itu terkadang masih terlihat," ujar Salim.
Sejak September 2010 ada empat warga Desa Kiram dan Mandiangin Timur yang terluka pada bagian kepala. Mereka diserang beruang madu saat tengah beraktivitas di kebun karet. Kelima warga itu adalah Nyonya Abdul Azni, Subairi, Mahyudi, dan Baduludin. Lokasi kedua desa berdekatan dengan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Sultan Adam.
Menurut Salim, beruang yang menyerang warga memiliki kemiripan satu sama lain, yakni berwarna kehitaman dan berkeliaran sendirian. Anehnya binatang itu keluar pada pagi dan sore hari. Padahal, selama ini beruang madu dikenal sering keluar mencari makan pada malam hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar