jambi‑ Tokoh masyarakat Kumun, Basyarin yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kerinci mengatakan Desa Ulu Air yang berada di Kecamatan Kumun‑Debai Kota Sungaipenuh terancam hanyut tergerus banjir bandang.
''Desa Ulu Air dan beberapa desa di sekitarnya di Kecamatan Kumun‑Debai kini kondisinya sangat rawan dan terancam bisa hanyut jika saja terjadi hujan lebat dan banjir bandang di Sungai Kumun yang melewati desa tersebut,'' terangnya, Kamis (31/3).
Hal itu dipicu oleh telah rusaknya lingkungan sungai akibat terus terjadinya aktivitas penambangan Galian C di Sungai Kumun yang berarus deras.
Dikatakannya, aktivitas penambangan Galian C berupa batu, kerikil dan pasir di sungai Kumun yang terus menerus dilakukan kelompok masyarakat penambang hingga saat ini sudah sampai pada tahap mengkuatirkan, karena penambangan ini telah mengurangi bahkan menghilangkan pelindung atau benteng alam berupa bebatuan, kerikil dan pasir dari sungai tersebut.
Desa Ulu Air, memang desa yang berada di sepanjang aliran sungai Kumun yang berada di lereng pebukitan. Sungai tersebut selama ini debit airnya sangat tergantung pada hujan, jika terjadi musim hujan maka debit airnya akan sangat besar dengan arus yang sangat kuat menerjang sisi‑sisi bantaran sungai.
Karena topografi alam yang berada di lereng pebukitan itulah desa tersebut berada dalam zona bahaya bagi bencana alam banjir bandang dan tanah longsor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar