Jumat, 01 April 2011

Banjir MURA : 6.018 Rumah Terendam dan 95 Warga Jalani Perawatan


aumsel-Musi Rawas (22/02), Sebanyak 95 warga Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan yang terkena banjir akibat luapan sungai Musi, saat ini menjalani perawatan di puskesmas setempat karena terserang penyakit. "Sebanyak 95 warga yang berada di lima RT dalam Kelurahan Muara Kelingi, Kecamatan Muara Kelingi saat ini terserang penyakit mulai dari diare penyakit kulit dan rematik. Mereka saat ini menjalani perawatan di posko kesehatan dan puskesmas setempat," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinas Kesehatan Musi Rawas, Yanuar Shaleh, Senin. Dari 95 warga tersebut yang terserang penyakit antara lain diare, gatal-gatal (penyakit kulit) dan rematik, akibat mengonsumsi air sungai atau air sumur yang tidak bersih. Untuk mencegah jatuhnya korban jiwa dan penyebaran penyakit terutama pasca banjir, pihaknya saat ini telah membuka posko kesehatan di tiga kecamatan masing-masing di Muara Kelingi, Muara Lakitan dan Kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu (BTS Ulu) serta pengoptimalan pelayanan puskesmas dan poskesdes yang disetiap desa. selain itu pihaknya juga mulai menyalurkan obat-obatan ke masing-masing puskesmas dan poskodes. Warga diminta mewaspadai adanya serangan penyakit pasca banjir yang biasanya sering terjadi, akibat adanya genangan air, tumpukan sampah dan lumpur yang dibawa banjir, sehingga potensi penyakit sangat besar terutama penyakit demam berdarah dengue (DBD), diare, phes dan lain-lainnya. Guna mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut, pihaknya tengah mendirikan posko kesehatan dimasing-masing kecamatan selain puskesmas dan poskesdes di tingkat pedesaan. Dimana untuk mendukung kegiatan ini juga disiapkan obat-obatan guna di drop ke masing-masing posko, puskesmas dan poskodes. Sementara itu untuk menghindari warga yang terserang penyakit diare, akibat mengonsumsi air sungai maupun sumur yang tidak bersih dia mengimbau agar pihak terkait lainnya agar secepatnya mengirimkan tangki air bersih ke daerah banjir. Karena saat ini warga daerah itu masih menggunakan dan mengonsumsi air sungai maupun air sumur. Koordinator tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) pada Dinas Sosial Kabupaten Musi Rawas, Evan Saepani menjelaskan, hingga hari ketiga bencana banjir yang menimpa tiga kecamatan didaerah itu jumlah rumah yang terendam banjir mencapai 6.018 rumah, diantaranya di Kecamatan Muara Lakitan merendam 4.000 rumah, Muara Kelingi sebanyak 1.718 rumah dan Kecamatan BTS Ulu sebanyak 300 rumah. Akibat banjir ini juga mengakibatkan empat rumah di BTS Ulu hanyut terseret arus banjir, ribuan hektare areal pertanian dan perkebunan mengalami gagal panen dan kerusakan, serta ratusan ternak mati. Ditambah kerusakan sarana infrastruktur jalan maupun sarana umum lainnya mengalami kerusakan. Hingga sejauh ini belum ada laporan korban jiwa, namun kerugian akibat banjir diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Sedangkan bantuan bahan makanan dan obat-obatan yang dikrimkan pihak Pemprop Sumsel, sejak Sabtu (20/2) lalu hingga saat ini belum sampai ke daerah itu akibat terjebak banjir, dan untuk bantuan dari pemkab setempat saat ini masih dalam pendataan jumlah warga yang menjadi korban dan akan disalurkan ke masing-masing posko guna didistribusikan ke masing-masing desa. Taufik (29) warga Desa Pangkalan Tarum, Kecamatan BTS Ulu, sangat menyayangkan lambannya pemberian bantuan yang dilakukan pemkab setempat mengingat warga di desanya saat ini sudah tidak memiliki stok persediaan bahan makanan. Untuk itu dia mengharapkan bantuan yang akan diberikan Pemkab Musi Rawas agar segera disalurkan ke masyarakat, sehingga dapat membantu warga yang tertimpa bencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar