JAMBI - Pasca pengerukan sungai Batanghari, paling tidak selama 20 tahun alur Sungai dari Tembesi hingga ke Jambi akan dikuasai oleh pihak swasta. Setelah itu barulah akan dikembalikan ke Pemprov Jambi.
“Kita telah sepakat akan mengelola (Sungai Batanghari, red) selama 20 tahun,” jelas Direktur PT Synco Global, Sundarajen kepada wartawan.
Seperti diketahui, perusahaan ini bersedia untuk mengeruk sungai Batanghari dalam jangka waktu 8 bulan. Pasca dikeruk, sungai ini akan jadi alternatif transportasi pengangkutan Batubara. Selain untuk pengangkutan Batubara yang dihasilkan perusahaan itu, rencananya Sungai Batanghari ini juga akan diperuntukkan bagi pengangkutan batubara perusahaan lain.
''Karena transportasi darat kita tak mendukung, maka transportasi sungai sebagai alternatif. Ini kan juga sudah dilakukan oleh nenek moyang kita dulu,'' ucap Gubernur H Hasan Basri Agus usai ekspose pengerukan sungai tersebut.
Gubernur mengatakan saat ini PT Synco Global telah melakukan MoU. Kemudian akan dilanjutkan dengan MoA pengerukan Sungai batanghari dari Kota Jambi hingga ke Tembesi. Dengan stok faile awalnya di Mandiangin Kabupaten Sarolangun. Pengerukan ini merupakan tahap awal. Kemudian akan dikaji lagi hingga ke Bungo dan daerah lain. Bahkan sudah ada rencana dari PT Sinco Global akan mengeruk sungai hingga ke Ujung Jabung.
Menurut Gubernur Jambi HBA, dengan adanya pengerukan sungai Batanghari ini, maka pengangkutan batubara yang selama ini diangkut dengan menggunakan jalur darat akan dialihkan ke sungai. Sehingga kondisi jalan dapat terpelihara. “Kita prihatin dengan kondisi jalan kita saat ini sangat parah, “ujar Gubernur.
Kemudian hasil pengerukan yang berupa pasir tersebut PT Synco Global menyerahkan sepenuhnya kepada Pemrintah Provinsi Jambi. Kemudian hasil pengerukan pasir ini akan diurus perizinannya untuk kepentingan daerah. “Pasirnya akan kita jual untuk kepentingan pendapatan asli daerah (PAD) dan hasilnya akan dibagi dengan kabupaten/kota,” ujar HBA yang didamping Direktur PT Sinco Global Sunderajen.
Sementara itu, Direktur PT Synco Global Sundarajen mengatakan, investasi yang akan ditanamkan sebesar 450 juta dolar atau kalau di rupiah kan menjadi Rp 4,5 triliun, yang akan digunakan untuk pengerukan hingga pembangunan pelabuhan.
Dalam kesempatan tersebut, PT Synco juga ditawarkan untuk membangun pelabuhan Samudera di Ujung Jabung. Ketertarikan PT Synco Global ini adalah karena melihat Provinsi Jambi memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan pelabuhan.
Menurut Gubernur Jambi HBA, PT Synco Global telah beroperasi di Indonesia selama 7 (tujuh) tahun. “Inilah yang kita tawarkan kepada mereka dan masih dalam kajian,” tambah HBA.
Dengan dibangunnya pelabuhan Samudera ini tentunya komoditi dari Provinsi Jambi bisa diekspor langsung ke manca Negara. Sebab selama ini komoditi Provinsi Jambi sebagian besar di ekspor melalui pelabuhan lain seperti Teluk Bayur di Sumatera Barat, Belawan Medan dan ke Riau. Pelabuhan Samudera di Ujung Jabung ini memiliki potensi yang cukup besar karena bisa berlabuh kapal dengan bobot 60 ribu ton.
Nampaknya niat dari pengusaha asal India serius untuk melakukan pengerukan sungai Batanghari. Hal ini tercermin dari ekspose yang dilakukan oleh PT Synco Global dihadapan Gubernur Jambi Drs.H Hasan Basri Agus, MM (HBA) beserta SKPD di rumah Gubernur Jambi, Sabtu malam (12/2). Dalam hal ini PT Sinco Global akan mengivestasikan modalnya sebesar Rp 4,5 triliun. Adapun jangka pengerukan adalah dalam waktu 8 (delapan)bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar